Pada abad milenium yang ditandai dengan perekonomian berbasis ilmu pengetahuan, tidaklah dapat disangkal bahwa manusialah yang menjadi central of view. Sedangkan bagi kita yang ada di medan juang industri manufaktur, kita kenal human resource yang digadang-gadang menjadi icon penting dalam upaya mendongkrak kinerja manufakturing, yakni knowledge worker. Knowledge worker yang inheren dengan kekuatan informasi ini nampak mulai menggeser dominasi peran faktor-faktor produksi konvensional yang bersifat fisik seperti tanah, mesin dan sejenisnya. Maka tidak berlebihan jika futurolog Alvin Toffler pernah menyatakan bahwa barang siapa menguasai informasi niscaya akan menguasai dunia.
Nah, terkait dengan informasi dan ilmu pengetahuan ini, saya meminjam klasifikasi manusia dari Al Khalil yang diabadikan oleh Al Mawardi dalam bukunya yang menyentuh hati, Adabud Dunya wad Diin. Beliau menyebutkan bahwa terkait dengan pengetahuan yang dimiliki, manusia terbagi dalam empat tipe berikut:
- Orang yang memiliki pengetahuan dan tahu bahwa dirinya tahu (rajulun yadri wa yadri annahu yadri).
- Orang yang memiliki pengetahuan tapi tidak tahu bahwa dirinya tahu (rajulun yadri wa laa yadri annahu yadri)
- Orang yang tidak memiliki pengetahuan dan dia tahu bahwa dirinya tidak tahu (rajulun laa yadri wa yadri annahu laa yadri)
- Orang yang tidak memiliki pengetahuan tapi dia tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu (rajulun laa yadri walaa yadri annahu laa yadri)
Pengklasifikasian Al Khalil di atas, saya kira tepat dalam konteks bagaimana kita sebagai karyawan memposisikan diri di era knowledge ini dan sebagai manajer kita juga mendapat guidance bagaimana memilih dan memilah para worker kita untuk menjadi barisan para pejuang di organisasi kita.
- Karyawan yang memiliki pengetahuan dan dia tahu bahwa dia tahu. Sejatinya setiap karyawan pejuang memiliki tipikal seperti ini, yakni seorang knowledge worker yang sadar betul tentang bagaimana belajar untuk belajar serta bagaimana mengolah pengetahuannya menjadi aset menguntungkan bagi organisasi. Karyawan seperti inilah yang dibutuhkan oleh perusahaan era kini.
- Karyawan yang memiliki pengetahuan tapi tidak tahu bahwa dia tahu. Karyawan seperti ini adalah tipikal karyawan pelupa maka tugas manajer adalah mengingatkannya, menghidupkan pengetahuannya.
- Karyawan yang tidak memiliki pengetahuan dan dia tahu bahwa dia tidak tahu. Tipikal karyawan seperti ini memerlukan pelatihan yang cukup. Kelebihannya, manajemen bisa lebih mudah menetapkan need training analysis karena karyawan yang bersangkutan mengetahui jenis pengetahuan yang dibutuhkan organisasi.
- Karyawan yang tidak memiliki pengetahuan tapi dia tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu. Tipikal karyawan beginilah yang akan merepotkan semua orang di organisasi manapun. Kalau toch, ada kesempatan untuk melatih karyawan seperti ini, niscaya akan membutuhkan effort yang tidak sedikit. bagi manajer HRD lebih baik menghindari “bertemu” dengan tipikal karyawan ini.
So, wahai para pejuang yang manakah tipe Anda?
Artikel Terkait:
- Sepuluh Tupoksi Manajer Produksi
- Mengukur Kinerja Produksi
- Membangun Karyawan Pembelajar
- Menimbang Skala Kepercayaan Diri, Dimanakah Posisi Anda?
- The Company Men, Jalan Cita Para Karyawan Pejuang
- Fun Works, Melejitkan Kinerja Karyawan
- Intelektualitas dan Mentalitas Manajer, Apa yang Diukur?
- Merantau untuk Menggapai Sukses
- Pintu Surga Bagi Karyawan Pejuang
- Jadilah Manajer Pejuang, Bukan Sekedar Peserta Kontes Popularitas
- Wahai Manajer Pejuang, Fokuslah pada Kekuatan
- Wahai Karyawan Pejuang, Kenalilah Gaya Bekerjamu
- Menjadi Karyawan Pejuang atau Karyawan Pendompleng
- Menumbuhkan Pengetahuan
- Mengevaluasi Informasi
- Teknik Memberdayakan Karyawan
Ping balik: Sepuluh TUPOKSI Manajer Produksi « MASDUKI ASBARI
Ping balik: Menjadikan Tempat Kerja Sebagai Sekolah « MASDUKI ASBARI
Dibutuhkan karyawan pejuang untuk posisi:
TEKNISI ELEKTRIK
Kualifikasi:
Laki-laki, usia max. 30 tahun
Attitude baik dan komunikatif
Pendidikan min. SMK Listrik
Memahami wiring diagram
Berdomisili di Tangerang
Kirim lamaran selambatnya akhir Juni 2011 ke alamat email:
masduki_a@nikkosteel.com atau masduki.asbari@yahoo.com
SukaSuka
Ping balik: Ringkasan Eksekutif dari 14 Prinsip TOYOTA WAY « MASDUKI ASBARI
Ping balik: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL: Landasan Menuju World Class Company « MASDUKI ASBARI
Ping balik: Belajar INOVASI dari Toyota « MASDUKI ASBARI
Ping balik: Meningkatkan Nilai Aset Perusahaan yang tak Berwujud (Intangible Asset) « MASDUKI ASBARI
Ping balik: Mengukur Komitmen Manajemen Puncak dalam Membangun BUDAYA PERUSAHAAN « MASDUKI ASBARI
Ping balik: Belajar Mengubah Budaya dari Toyota Way « MASDUKI ASBARI
Ping balik: Mengabaikan Human Capital = Mempersiapkan Kebangkrutan « MASDUKI ASBARI
Ping balik: Belajar dari Toyota Way: Mengidentifikasi Pemborosan « MASDUKI ASBARI