Menjadi kaya barangkali merupakan sebuah harapan yang digenggam oleh banyak orang. Sebab, tanpa kekayaan dan penghasilan yang cukup melimpah, kita bisa termehek – mehek mengikuti kenaikan harga barang yang terus meliuk-liuk.
Tanpa rezeki yang terus mengalir, kredit sepeda motor atau mobil yang kita ambil bisa macet di tengah jalan. Atau mungkin kita dipaksa untuk terus nebeng di rumah kontrakan (dan sudah rumah kontrakan, sempit lagi. Doh.) Dan ah, bukankah anak-anak kita butuh pendidikan yang layak. Tanpa nafkah yang memadai, bagaimana kita yakin mereka akan punya masa depan yang kinclong?
Jadi apa kiat dan rahasia menjadi kaya, kalau begitu? Oke, sebentar lagi jawabannya akan dengan renyah disajikan disini. Namun sebelum Anda melanjutkan membaca tulisan ini, silakan tundukkan kepala, dan awali hari kerja Anda di pagi ini dengan doa : mudah-mudahan rezeki yang penuh keberkahan akan terus mengalir dalam diri kita semua.
Studi mengenai wealth management (atau cara mengelola kekayaan) menyimpulkan bahwa ada satu rahasia besar namun sangat simpel yang membuat orang bisa menjadi kaya raya. Mereka menyebut cara simpel itu sebagai : leverage (daya ungkit). Atau : X Factor. Dalam bahasa kita disebut sebagai : faktor kali.
Tiga contoh sederhana berikut akan menjelaskan apa itu faktor kali. Tempo hari ada anak muda lulusan D-3 usia 35-an yang membuka lapak untuk berjualan es cendol di sudut pusat perbelanjaan. Ia bercerita keuntungan bersih dari jualan es cendol itu sebulan mencapai 3 juta. Hmm. Lumayan. Ya sangat lumayan pak, sebab saya punya 10 lapak, ujarnya dengan sumringah.
10 lapak itu adalah faktor kali. Dan dengan itu, dalam sebulan ia bisa menggenggam 30 juta dengan mulus.
Contoh lain adalah rekan saya yang punya usaha menyediakan jasa outsourcing tenaga office boy atau OB (sekarang mana ada office boy yang jadi karyawan permanen). Untuk setiap tenaga OB ia meminta fee 50 ribu/bulan dari kliennya – sebuah angka yang lazim diberlakukan oleh penyedia jasa outsourcing. Angka yang cukup kecil sebenarnya. Cuman, teman saya itu memasok 1000 tenaga OB setiap bulannya, di berbagai pabrik yang tersebar di Jabodetabek.
1000 orang OB itu adalah faktor kali. Dan dengan faktor kali ini, rekan saya itu mendapat 50 juta per bulan dengan mulus. Alhamdulilah.
Contoh terakhir adalah anak muda yang kena PHK, dan kemudian mendirikan usaha berjualan obat herbal secara online. Melalui web yang melintas batas dunia maya, ia berhasil menjaring 100-an reseller yang menjadi partner usahanya.
100-an reseller itu adalah faktor kali. Dan inilah yang membuat anak muda penjual obat herbal itu bisa mendapat keuntungan bersih Rp 25 juta per bulan (dan oh ya ia juga baru saja membeli Kijang Innova terbaru).
Dari tiga contoh diatas menjadi jelas apa itu FAKTOR KALI. Inilah sebuah faktor yang membuat rezeki kita bisa meningkat berkali-kali lipat; tanpa kita harus melipatgandakan tenaga/diri kita. Sebab dengan faktor kali, kita memanfaatkan orang lain untuk menggelembungkan kekayaan kita.
Nah sayangnya, bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan, Anda tidak bisa menemukan faktor kali itu. Bahkan sebaliknya, Anda-lah yang dimanfaatkan (atau di-eksploitasi) untuk menjadi faktor kali bagi juragan pemilik bisnis dimana Anda bekerja. Juragan pemilik bank misalnya, bisa tidur leyeh-leyeh namun bisnisnya tetap terus mekar. Sebab ribuan kantor cabang dan karyawan didalamnya, telah menjadi faktor kali yang melipatgandakan kekayaan sang juragan besar itu.
Wah jadi gimana dong kalau ternyata selama ini kita ternyata hanya menjadi “korban faktor kali”.
Jawabannya memang sudah jelas : kita hanya akan bisa mendapatkan faktor kali, jika kita punya usaha atau bisnis sendiri. Menjadi entrepreneur atau berwirausaha. Atau ya seperti contoh diatas tadi : berjualan es cendol, atau menyediakan jasa OB atau membikin usaha penjualan obat herbal. (Kiat untuk pindah jalur dari karyawan menjadi juragan, bisa dibaca DISINI).
FAKTOR KALI. Inilah sebuah prinsip yang sangat simple, namun memiliki peran yang amat besar untuk membawa kekayaan dalam kehidupan kita.
Silakan terapkan prinsip sederhana itu, dan mudah-mudahan Anda semua bisa menjadi orang-orang KAYA : kaya harta, kaya ilmu dan kaya pahala.
Source: Yodhia Antariksa/ http://strategimanajemen.net/2010/12/06/jika-anda-ingin-kaya-silakan-baca-tulisan-ini/
Sebagian Do’a-do’a Memohon Rizki kepada Allah SWT.:
1. Do’a dari Kanjeng Nabi SAW:
اَللَّهُمَّ قَنِّعْـنِيْ بِمَـا رَزَقْتَـنِي، وَبَارِكْ لِيْ فِيهِ ، وَاخْلُفْ عَلَى کُلِّ غَا ئِـبَةٍلِيْ بِخَـيْرٍ
“Ya Alah, jadikanlah aku merasa qana’ah (merasa cukup, puas, rela) terhadap apa yang telah Engkau rizkikan kepadaku, dan berikanlah berkah kepadaku di dalamnya dan gantikanlah bagiku semua yang hilang dariku dengan yang lebih baik.”
[Disalin dari Buku Do’a & Wirid Mengobati Guna-guna dan Sihir Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, penerbit Pustaka Imam asy-Syafi’i, Bogor, cetakan keempat Jumadil Akhir 1425 H / Juli 2004, halaman 251]
* HR. Al-Hakim I/510 dan dishahihkannya serta disepakati oleh adz-Dzahabi, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu
2. Do’a dari Kanjeng Nabi SAW:
اَللّٰهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِني بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah, cukupilah aku dengan (rezeki)-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Kayakanlah aku dengan kenikmatan-Mu bukan dari selain-Mu“
3. Do’a dari Kanjeng Nabi SAW:
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari cengkraman hutang dan laki-laki yang menindas-(ku)“.
4. Do’a dari Kanjeng Nabi SAW:
للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
تُولِجُ اللَّيْلَ فِي الْنَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ
وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الَمَيَّتَ مِنَ الْحَيِّ
وَتَرْزُقُ مَن تَشَاء بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya :
Engkau (Ya Allah SWT) yg memasukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab.
6. Do’a dari Al Qur’an (Al Maidah 114)
اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ السَّمَاء
تَكُونُ لَنَا عِيداً لِّأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِّنكَ
وَارْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Artinya :
Ya Tuhan kami (Allah SWT), turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, beri rezekilah kami, dan Engkau-lah Pemberi rezeki Yang Paling Utama.
7. Do’a dari Al Qur’an (Al Baqarah 126)
رَبِّ اجعَل هٰذا بَلَدًا ءامِنًا وَارزُق أَهلَهُ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَن ءامَنَ مِنهُم بِاللَّهِ وَاليَومِ الءاخِرِ ۖ
Artinya :
Ya Tuhanku (Allah SWT), jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.
8. Do’a dari Kanjeng Nabi SAW:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ،وَارْحَمْنِي ، وَاهْدِني ، وَعَافِني ، وَارْزُقْنِي
“Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.” Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.