How to Win Friends and Influence People is a classic book by Dale Carnegie with a pretty self-explanatory title. I read this book recently, and was surprised to find that it epitomized a lot of the wisdom I had already picked up from a variety of other sources. Note these quotes are from the revised 1981 edition.
-
Penelitian yang dikerjakan beberapa tahun lalu di bawah pengawasan Carnegie Foundation untuk Kemajuan Pengajaran membuka fakta penting — satu fakta yang nantinya ditegaskan dengan studi tambahan yang dibuat oleh Carnegie Institute of Technology. Hasil penelitian mereka mengungkapkan bahwa bahkan dalam garis teknis rekayasa, sekitar 15 persen sukses keuangan seseorang adalah karena pengetahuan teknis seseorang dan sekitar 85 persennya adalah karena keterampilan dalam rekayasa manusia — kepribadian dan kemampuan memimpin orang.
-
Orang dapat mempekerjakan mereka yang hanya berkemampuan teknis semata-mata dalam rekayasa, akuntansi, arsitektur, atau profesi lain apapun dengan gaji nominal. Tapi mereka yang memiliki pengetahuan teknik ditambah kemampuan mengekspresikan ide-ide untuk memegang kepemimpinan dan untuk menggugah antusiasme di antara mereka — orang seperti itulah yang diarahkan untuk memperoleh kekuasaan yang lebih tinggi.
-
Sampaikan pada diri Anda berulang-ulang: “Kepopuleran saya, kebahagiaan saya dan rasa berharga saya tergantung dari kemampuan saya berhubungan dengan manusia.”
-
Jadi, tatkala Anda membaca buku ini, ingatlah bahwa Anda tidak sekedar berusaha mendapatkan informasinya. Anda sedang berusaha membentuk kebiasaan-kebiasaan baru. Ah ya, Anda sedang mengusahakan satu cara hidup baru. Itu akan membutuhkan waktu dan penerapan setiap hari.
-
Agar dapat memanfaatkan sepenuhnya buku ini, bacalah setiap bab dua kali sebelum Anda melanjutkan ke bab berikutnya dan telusuri lagi buku ini setiap bulan.
-
“Kalau Anda ingin mengumpulkan madu, jangan tendang sarang lebahnya”
-
Dengan mengkritik, kita tidak membuat perubahan yang langgeng dan seringkali malah menimbulkan rasa benci. Hans Selye, seorang psikolog besar, berkata, “Kehausan kita akan persetujuan, sama besarnya dengan ketakutan kita kepada kritik.” Rasa benci yang ditimbulkan oleh kritik dapat menurunkan semangat kerja para pegawai, anggota keluarga dan kawan-kawan dan tetap tidak memperbaiki situasi yang sudah dikritik.
-
Begitulah sifat manusia, mereka yang bersalah akan menyalahkan orang lain selain diri mereka sendiri. Kita semua seperti itu. Jadi, apabila Anda dan saya tergoda untuk mengkritik seseorang untuk masa mendatang, mari kita ingat Al Capone, Crowley si “Dua Senjata” dan Albert Fall. Mari kita sadari bahwa kritik itu seperti merpati pos. Mereka selalu kembali pulang. Mari kita sadari bahwa orang yang akan kita koreksi dan caci maki mungkin akan mempertahankan diri.
-
“Jangan menghakimi, maka Anda pun tidak dihakimi.”
-
Theodore Roosevelt berkata bahwa ketika dia, sebagai presiden, dihadapkan dengan masalah besar, dia biasa bersandar pada punggungnya dan memandang ke atas lukisan besar Lincoln yang digantung di atas mejanya di Gedung Putih, lalu dia bertanya pada dirinya, “Apa yang akan dilakukan Lincoln kalau dia berada dalam posisi saya? Bagaimana dia akan memecahkan masalah ini?”
-
“Jangan mengeluh tentang salju di atap rumah tetangga, apabila serambi depan Anda sendiri tidak bersih.”
-
Rahasia sukses Benjamin Franklin: “Saya tidak akan bicara hal buruk tentang seorang pun, … dan hanya membicarakan hal yang baik tentang semua orang.” Semua orang bodoh bisa mengkritik, mencerca dan mengeluh — dan hampir semua orang bodoh melakukannya.
-
Sebagai ganti dari mencerca orang, mari kita coba untuk mengerti mereka. Mari kita berusaha mengerti mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Hal itu jauh lebih bermanfaat dan menarik minat daripada kritik — dan melahirkan simpati, toleransi dan kebaikan hati. “Untuk benar-benar mengenal semua, kita harus memaafkan semua.” Seperti yang dikatakan Dr. Johnson, “Tuhan sendiri tidak menghakimi orang hingga tiba pada akhir hari-harinya.”
-
Tentu saja Anda bisa membuat seseorang memberi Anda jam tangannya dengan menodongkan pistol ke rusuknya. Anda bisa membuat para pegawai Anda mau bekerja sama dengan Anda — sampai punggung Anda berbalik — dengan ancaman memecat mereka. Anda bisa membuat seorang anak melakukan apa yang Anda kehendaki dengan cambukan atau ancaman. Tapi metode-metode kejam ini sudah sama sekali tidak bisa diharapkan berhasil.
-
Dr. John Dewey berkata bahwa desakan yang paling dalam pada sifat dasar manusia adalah hasrat untuk menjadi penting. Ingatlah ungkapan itu: “hasrat untuk menjadi penting.”
-
Lincoln pernah memulai satu suratnya dengan menuliskan” “Setiap orang menyukai pujian.” William James berkata, “Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai.” Dia tidak menyebutnya sebagai satu “harapan” atau “hasrat” atau “dambaan” untuk dihargai. Dia mengatakan “kebutuhan” untuk dihargai.
-
Kalau sebagian orang merasa lapar akan perasaan penting sehingga mereka benar-benar menjadi gila untuk memperolehnya, bayangkan keajaiban apa yang Anda dan saya peroleh dengan memberikan kepada mereka penghargaan Anda yang jujur.