Kalimat Hikmah dari Kitab Nashooihul ‘Ibaad

kalimat hikmah nashoihul ibad

Kemuliaan Orang yang Ikut Halqah

Imam Abu Laits berkata, “Man jalasa ‘inda ‘aalimin walam yaqdir ‘alaa hifdhi syai-in minal ‘ilmi naala sab’a karoomatin” (Siapa saja yang duduk halqah bersama orang-orang ‘alim, sedangkan ia tidak mampu menghafal [memahami] satupun ilmu, maka ia pasti meraih tujuh kemuliaan:

  1. Fadllal muta’allimiina (Kemuliaan belajar)
  2. Wa habsahu ‘anid dzunuubi (Ia terhalang dari segala dosa)
  3. Wa nuzuular rohmati ‘alaihi haala khuruujihi min baytihi (Turun rahmat kepadanya ketika ia keluar dari rumahnya)
  4. Wa idzaa nazalatir rohmatu ‘alaa ahlihil halaqoti hashola lahu nashiibun (Apabila rahmat turun kepada ahli halqah [orang-orang yang duduk mengitar saat menuntut ilmu], maka ia memperoleh bagian
  5. Wa yuktabu lahu thoo’atun maa daama mustami’an (Dicatat baginya ketaatan selama ia masih sebagai pendengar)
  6. Wa idzaa dlooqo qolbuhu li’adamil fahmi shooro ghommuhu wasiilatan ilaa hadlrotillaahi ta’aala (Apabila hatinya sedang sempit, karena tidak faham, maka jadilah keresahannya itu sebagai perantara menuju kehadiran Allah Ta’aala)
  7. Wa yaroo ‘izzal ‘aalimi wadzullal faasiqi fayamiilu thob’uhu ilal ‘ilmi wayaruddu qolbuhu ‘anil fisqi (Ia memandang kemuliaan orang ‘alim dan kerendahan orang fasiq sehingga wataknya cenderung kepada ilmu dan hatinya menolak dari perbuatan fasiq)

Larangan Meremehkan Ulama, Kholifah, Tetangga, Kerabat dan Istri

Diriwayatkan dari Nabi SAW, “Man ahaan ay dalla khomsatun minan naasi khosiro khomsatan ay ahlaka khomsata umuurin” (Siapa saja yang meremehkan yakni merendahkan lima golongan manusia, maka ia rugi dalam lima hal, yakni ia telah menghancurkan lima perkara):

  1. Manistakhoffa bil’ulamaa-I, bi-an taroka ta’dhiimahum khosirod diina fainnahum ma’danus syarii’ati (Siapa saja yang menyepelekan ulama, dengan tidak memuliakannya, maka ia akan rugi dalam urusan agama, karena merekalah pembendaharaan syari’at)
  2. Manistakhoffa bil-umaro, ayil muluuki [ayil kholiifah], khosirod dunya, li-annahumul ladziina yurottibuuna umuurod dunyaa wazimaamahaa biaydiihim (Siapa saja yang menyepelekan pemimpin, yakni kholifah, maka ia rugi dalam urusan dunia, karena merekalah yang mengatur urusan dunia dan mengendalikannya dengan tangan mereka)
  3. Manistakhoffa bil jiirooni, khosirol munaafi’a (Siapa saja yang menyepelekan tetangga, maka ia rugi dalam urusan yang bermanfaat)
  4. Manistakhoffa bil aqribaa-I, khosirol mawaddata (Siapa saja yang menyepelekan sanak kerabat, maka ia rugi kasih sayang)
  5. Manistakhoffa bi-ahlihi, ay zawjatihi, khosiro thiibal ma’iisyatihi (Siapa saja yang menyepelekan keluarganya, yakni istrinya, maka ia rugi penghidupan yang baik)

Jangan Mencintai Yang-Lima dan Melupakan Yang-Lima

Diriwayatkan dari Nabi SAW, “Saya-tii zamaanun ‘alaa ummatii yuhibbuuna khomsan wayansauna khomsan” (Akan datang suatu masa kepada umatku, mereka mencintai yang lima dan melupakan yang lima):

  1. Yuhibbuunad dunyaa, fayasytaghiluuna bihaa, wayansaunal ‘uqbaa, ay yatrukuunal ‘amala lil aakhiroti (Mereka mencintai dunia, lalu mereka menyibukkan diri dengannya, dan mereka melupakan hari akhir, yakni mereka meninggalkan amal untuk akhirat)
  2. Yuhibbuunad dauro, fayasytaghiluuna biziinatihaa, wayansaunal qubuuro, ay yatrukuunal ‘amala litanwiirihaa (Mereka mencintai tempat tinggal, lalu mereka menyibukkan diri memperindahnya, dan melupakan kubur, yakni mereka tidak beramal untuk menerangi kuburannya)
  3. Yuhibbuunal maala, fayasytaghiluuna bijam’ihi, wayansaunal hisaaba, ay yaghfiluuna ‘an hisaabillaahi ta’aala iyyaahum bihi fainnal maala halaaluhu hisaabun waharoomuhu ‘iqoobun (Mereka mencintai harta, lalu sibuk mengumpulkannya, dan melupakan hisab, yakni mereka lupa tentang perhitungan Allah Ta’aala kepada mereka dengan hartanya. Karena sesungguhnya harta yang halal akan dihisab, sedangkan harta yang haram akan disiksa)
  4. Yuhibbuunal ‘iyaala, ay ahlal baiti, wayansaunal huuro fil jannaati (Mereka mencintai keluarga, yakni penghuni rumah, dan melupakan bidadari di Surga)
  5. Yuhibbuunan nafsa wayansaunallaaha, bi-an yattabi’uu murooda anfusihim wayatrukuuna awaamirallaahi ta’aala, hum minnii buroo-u, ay bu’adaa-u, wa-anaa minhum barii-un, ay ba’iidun (Mereka mencintai diri sendiri dan melupakan Allah, dengan mengikuti kehendak diri mereka sendiri dan meninggalkan segala perintah Allah Ta’aala, mereka melepaskan diri dariku, yakni menjauh, dan akupun melepaskan diri dari mereka, yakni menjauh)

 

bersambung…

masduki

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s