Pernahkah Anda berjumpa dengan seseorang kali pertama, tapi merasa sudah sangat akrab dengan orang tersebut, atau bahkan merasa pernah berjumpa sebelumnya. Begitu juga sebaliknya, mungkin Anda pernah ketemu dengan seseorang yang membuat hati nggak enak, bête maksimal, tanpa alasan yang jelas. Dalam bahasa psikologi munculnya perasaan itu disebut kemistri.

Ya, kemistri dibentuk oleh kesamaan visi hidup, atau kemiripan karakter. Orang yang memiliki karakter berfikir logis mudah menarik orang lain yang berkarakter serupa. Begitu juga mereka yang berkarakter imajinatif akan mudah ngumpul dengan yang nyambung, se-imajinasi. Ibarat ikan teri akan ngumpul dengan ikan teri. Ikan kakap akan bersama dengan ikan kakap yang lain, kecuali kakap yang lagi bingung…he..he…

Oleh karena itu, jika kita hendak menjadi kakap, pantaskanlah diri kita sebagai kakap. Mulai dari berfikir, berbicara, bertindak dan berinteraksi, gunakan gaya kakap. Niscaya kakap lain akan nyaman bersama kita. Nah, pada saat itulah kita sudah menjadi kakap betulan. Dan nasib kita adalah nasib kakap. Bukan nasib teri.

Jadi, perhatikanlah apa yang kita fikirkan, karena fikiran akan melahirkan kata-kata. Camkan kata-kata yang kita keluarkan, karena kata-kata itu akan menjadi perbuatan. Dan cermatilah perbuatan-perbuatan kita, karena perbuatan akan menjadikan kebiasaan. Sedangkan kebiasaan-kebiasaan kita akan menjadi karakter.

Nah, karakter inilah yang mengundang nasib kita. Jika karakter kita buruk, niscaya nasib buruklah yang akan mampir dalam kehidupan kita, karena kita yang mengundangnya. Demikian juga sebaliknya, nasib baik senantiasa menemani kita, tatkala kita memiliki berlimpah karakter baik yang mengundangnya untuk terus bersama kita.

Salam #FokusSatuHebat.